From the Guidelines
Sildenafil memiliki insidensi rendah dalam menyebabkan trombositopenia (jumlah trombosit rendah). Berdasarkan data klinis, trombositopenia dianggap sebagai efek sampingan yang jarang terjadi pada sildenafil, terjadi pada kurang dari 1% pasien yang mengonsumsi obat tersebut 1. Ketika hal ini terjadi, penurunan jumlah trombosit biasanya ringan hingga sedang dan seringkali membaik setelah penghentian obat. Pasien dengan gangguan hematologi sebelumnya atau mereka yang mengonsumsi obat lain yang mempengaruhi fungsi trombosit mungkin berisiko lebih tinggi. Mekanisme di balik trombositopenia yang disebabkan oleh sildenafil tidak sepenuhnya dipahami, tetapi mungkin melibatkan proses imun atau efek langsung pada produksi trombosit. Penyedia layanan kesehatan harus memantau jumlah trombosit pada pasien yang mengalami perdarahan atau memar yang tidak terduga saat menggunakan terapi sildenafil. Jika trombositopenia berkembang, penghentian sildenafil dan konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan direkomendasikan untuk menentukan manajemen yang tepat.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa inhibitor GP IIb/IIIa dapat digunakan dengan LMWH pada pasien dengan sindrom iskemik tidak stabil 2, 3. Namun, perlu diingat bahwa sildenafil bukanlah inhibitor GP IIb/IIIa, dan efeknya pada trombositopenia mungkin berbeda. Oleh karena itu, penting untuk memantau jumlah trombosit pada pasien yang menggunakan sildenafil, terutama jika mereka memiliki gangguan hematologi sebelumnya atau mengonsumsi obat lain yang mempengaruhi fungsi trombosit.
Dalam kasus trombositopenia yang disebabkan oleh sildenafil, penghentian obat dan konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan adalah langkah yang paling tepat untuk menentukan manajemen yang tepat. Penyedia layanan kesehatan harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti riwayat medis pasien, obat-obatan yang sedang digunakan, dan gejala-gejala yang dialami sebelum membuat keputusan tentang manajemen trombositopenia.
From the Research
Insidensi Trombositopenia pada Penggunaan Sildenafil
Terdapat beberapa studi yang membahas tentang efek sampingan sildenafil, namun tidak secara spesifik membahas tentang insidensi trombositopenia. Berikut beberapa poin yang dapat diambil dari studi yang ada:
- Sildenafil memiliki profil keamanan yang baik dan tingkat penghentian pengobatan yang rendah karena efek sampingan yang terkait dengan pengobatan 4.
- Sildenafil dapat meningkatkan kadar cGMP pada trombosit, yang dapat digunakan sebagai indeks untuk respon ereksi 5.
- Sildenafil tidak memiliki efek yang signifikan pada agregasi trombosit yang diinduksi oleh kolagen, namun dapat menurunkan agregasi trombosit yang diinduksi oleh ADP pada pasien dengan respon ereksi yang positif 5.
- Tidak ada studi yang secara spesifik membahas tentang insidensi trombositopenia pada penggunaan sildenafil, namun studi yang ada menunjukkan bahwa sildenafil memiliki profil keamanan yang baik dan tidak memiliki efek yang signifikan pada sistem kardiovaskular 4, 6, 7, 8.
Efek Sampingan Sildenafil
Berikut beberapa efek sampingan sildenafil yang telah dilaporkan:
- Sakit kepala
- Flush
- Dispepsia
- Kongesti nasal
- Penglihatan yang tidak normal
- Efek sampingan ini umumnya ringan dan sementara, dan tidak memerlukan penghentian pengobatan 4.